JANGAN ASAL YANG UJUNGNYA MENYESEL ( Simak baik baik.)

IR. Sukur Nababan
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat 

Deskripsi

Sukur Henry Nababan, S.T. adalah politikus Indonesia yang menjabat sebagai anggota DPR-RI selama tiga periode. Ia mewakili daerah pemilihan Jawa Barat VI, yang meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok. Sukur merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Saat ini, ia bertugas di Komisi V.

Eitss.. sebentar.. 
kita tidak berbicara tentang politik. kita berbicara tentang maraknya bisnis di era generasi Z sekarang ini dan banyak yang kurang mengedepan kan pengetahuan serta wawasan ketika ingin menilai sesuatu. 
Terutama pandangan dengan bisnis MLM ( Multi level marketing.) 

Simak dan pahami,
Semoga bermanfaat dan menambah keyakinan serta pengetahuan anda. 

Praktisi investasi Sukur Nababan mengatakan, instrumen investasi di Indonesia cukup beragam. Mulai perbankan, asuransi, pasar modal, hingga multilevel marketing . Hanya, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui manfaat dan keuntungannya. ”Sepertinya edukasinya masih kurang,” jelas Syukur. Masing-masing dari investasi tersebut memiliki keunggulan. Misalkan saja berinvestasi di saham akan mendapatkan dividen dan saham bonus. 

Berinvestasi di properti cenderung menikmati kenaikan harga yang terus-menerus. Sementara di asuransi selain memperoleh keuntungan investasi, juga manfaat perlindungan kesehatan. Selain instrumen investasi tersebut, sejak beberapa tahun terakhir juga sedang gencar instrumen investasi melalui skema MLM. 

Bisnis ini cenderung digandrungi karena memberikan keuntungan yang cukup besar akibat hilangnya biaya penjualan dan promosi. Dari sekian banyak instrumen investasi yang ada, bisnis MLM cenderung kerap mendapatkan sorotan dari otoritas terkait. Skema investasi bodong yang ditawarkan kepada masyarakat hampir menyerupai skema bisnis MLM. Salah satu pembeda utamanya adalah bisnis MLM menjual berbagai produk barang. 

”Itu namanya money games, uang yang dimainkan,” terang dia, yang juga top leader MLM PT Melia Sehat Sejahtera itu. Anggota Komisi V DPR ini menerangkan, keuntungan yang diperoleh mitra dari MLM berasal dari ketiadaan biaya yang harus dikeluarkan sebuah produk, yakni aktivitas marketing ataupun promosi. Selama ini dua aktivitas itu memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap pembentukan harga barang. 



Di bisnis MLM, dua aktivitas tersebut dilakukan olehmember . Menurut Syukur, masyarakat harus mewaspadai bentuk usaha yang tidak ada produknya. Pasalnya, meski tidak ada produk, untuk menjadi member maka mereka harus tetap membayar dalam jumlah tertentu. Dengan kondisi ini, tentu mengharuskan member mencari member baru agar mendapatkan keuntungan. 

”Hal ini tentunya sangat riskan karena sangat rapuh. Hanya pihak pertama saja yang berpotensi mendapatkan untung besar,” jelasnya. Selain itu, lanjut Syukur, masyarakat juga harus mewaspadai produk kamuflase tidak bernilai. Contohnya, masyarakat dijanjikan mendapat voucher hotel berbintang dengan diskon besar hingga batas waktu yang tidak ditentukan, sehingga masyarakat tertarik menjadi peserta MLM tersebut dengan membayar sejumlah uang. 

”Secara logika, hal itu tidak masuk hitungan bisnis. Pasti ini money games,” jelas dia. Hal lainnya dan yang paling sering dilakukan, tegas Syukur, adalah imingiming memberikan keuntungan investasi yang besar, jauh di atas keuntungan yang bisa diberikan instrumen investasi lain. Kendati cenderung tidak masuk akal, masyarakat sangat tertarik berinvestasi di instrumen seperti itu, tanpa berpikir lebih jauh mengenai dampaknya di kemudian hari.

Comments

Popular posts from this blog

Komuterline jurusan tempat terindah ✨

Pemuda inspirator sekaligus anggota DPRD TERMUDA DI KOTA BANDUNG . ( mentor pt Melia sehat sejahtera. )

LANCAR SUPPLY SEJÀHTERA